Halaman

Kamis, 15 September 2016

Empat Puluh Dua

karna pada akhirnya yang setia dan selalu ada akan tetap kalah dengan yang "baru" seiring berjalannya waktu.
nyatanya hati tak sekuat tubuhnya sendiri, terlebih fikiran yang terus berlari berlawanan dengan arah jarum jam yang terus berputar ke kanan, sedang ingatanmu terus melaju ke kiri. (@segelaskopi)
sesakit apapun yang dirasa, ketika kenangan terus melintas, sakit seakan tak pernah ada, kalah telak.
marah, kesal, kecewa, jadi satu. Tidak lagi berharap, hanya setidaknya tolong pergi dengan baik-baik, karna empat puluh dua bulan lalu sudah datang dengan baik-baik.