Halaman

Kamis, 25 Juli 2013

Mereka ku sebut sebagai judul

1.
Cerah tak henti kala kemarin, tetiba hujan menghujam saat ini.
Semanis Juni, semiris Juli.

2.
Bukan perkara jarak, sayang. Tapi tentang yang selalu dijaga, kepercayaan.
Ini yang disebut ketika pulang jadi suatu yang menakutkan.

3.
Satu paket diriku tidak padamu kini, tapi tidak untuk namamu yang selalu ku ucap padaNya.
Kau, yang teramat ingin ku peluk saat ini.

4.
Tak perlu peta atau GPS, tak perlu digital ataupun analog penunjuk waktu.
Ia tahu siapa yang dituju, kamu yang selalu ku rindu.

5.
Bukan salah Juli, Agustus, ataupun Februari. Biarpun November penuh luka, masih ada Maret yang
menghadirkan tawa, Juni si pembawa sejuta cerita,
lalu kenapa kau siakan Oktober dan Desembermu?



Sabtu, 20 Juli 2013

... dan seterusnya




Detik doaku bertambah, 
di tiap ucap saat tangan menadah pada Tuhan yang ku sembah,
ada namamu kini, dan seterusnya. ({})