Terkadang ia cerah, namun tak jarang ia mengalah
pada sekumpulan awan dan taburan bintang.
Terlalu indah jika tak dinikmati, selagi tak menghadirkan rasa ingin mati,
Ia menghadirkan lengkung senyuman pada jiwa yang ceria,
ia dapat memecahkan tangis pada jiwa yang sepi, itulah sebaliknya.
Tak sedikit yang bicara padanya, entah apa yang mereka katakan,
Ia hanya diam, tak sepatah katapun ia keluarkan,
setia menemani mereka yang ingin berbagi cerita kehidupan,
kata demi kata terlontarkan dari mulut mereka yang setia ia dengarkan .
Mereka tertawa, saat yang kocak terlintas dalam ingatan,
Selang detik, mereka menjerit, tangisnya pecah di kemudian.
Ia diam, masih saja diam,
Tak terasa malam semakin mencekam,
Ingatan masa lalu seakan menerkam, mereka pun ikut terdiam.
Sesekali isakan tangis mereka terdengar, kemudian hadir cekikikan kecil,
Angin berhembus perlahan, semakin kencang, hingga mereka merasa gigil.
Mereka lelah, mereka menyerah,
Ia masih diam, terlihat jengah.
Kemudian ia menghilang, awan yang dihembus angin seakan menelannya,
Hingga mentari terbit, menandai hari baru telah tiba,
Berakhirlah saat itu cerita hidup mereka,
dan saat malam kembali hadir, ia siap untuk mendengar cerita lainnya.
Inspirasi dari judul lagu “Talking To The Moon-Bruno Mars”